Rabu, 09 Maret 2011

Teka teki Sumber Gaji



(Arief Casper Aremania)

Kekisruhan internal di tubuh Arema memang sudah menjadi rahasia umum, apalagi kini persoalan sensitif soal telat gaji kembali menyeruak. Untuk kesekian kalinya, punggawa tim Singo Edan dihadapkan pada situasi sulit. Antara konsentrasi ke pertandingan berat di hadapan mata dan belum jelasnya nasib mereka. Yang jadi pertanyaan, dari manakah asal gaji mereka nantinya? 


Seperti diketahui, kondisi sempat memanas kala tim dikabarkan menolak berangkat ke Papua akibat tidak jelasnya pembayaran hak mereka. Namun, setelah melakukan pertemuan internal dengan pihak manajemen, anak-anak asuh Miro pun bersedia berlaga di kandang Persipura, meski akhirnya harus menelan kekalahan telak 6-1.
Kini, pemain pun kembali gundah. Janji manajemen untuk melakukan pelunasan gaji pada Selasa (8/3) kemarin meleset. Dan tentu saja hal ini menjadi sebuah ironi di tengah perjuangan Singo Edan mempertahan kan gelar serta harus berlaga di 3 event kompetisi berbeda, ISL, Piala Indonesia dan LCA 2011.
Mengetahui kondisi ini, pihak manajemen pun mengutarakan jika mereka justru mempertanyakan komitmen para pemain. “Manajemen tak bisa membayar gaji pemain untuk yang satu bulan. Karena pemain dinilai melanggar komitmen yang telah disepakati saat berada di Jepang. Pemain tidak mau langsung berangkat ke Makassar. Namun, masih pulang ke Malang. Itu salah satu alasan Manajemen Arema tak mau membayar gaji pemain. Padahal, manajemen sudah memutuskan siap membayar gaji pemain selama 1 bulan,” ujar media officer, Sudarmadji sebagaimana dilansir beritajatim (8/3).
Lain lagi dengan Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabussala yang menyatakan sudah capek dengan masalah klasik yang menerpa tim berjuluk Singo Edan tersebut. “Udahlah, gue gak mau pusing, gue udah capek. Silakan diartikan kata-kata saya. Kalau sebagai pembina sudah tidak memiliki wibawa, buat apa diterusin. Saya tidak menyerah, saya marah!” ujar pria asal Makassar itu seperti dilansir oleh jpnn (5/3).
Meski demikian, ia juga mengaku tetap bertanggungjawab mengurus masalah gaji anak-anak Singo Edan. “Rabu (9/3) sudah masuk bulan ketiga pembayaran gaji pemain. Sebagian akan diselesaikan dalam minggu depan. Intinya, kami masih berkomitmen menyelesaikan semua kewajiban kami sampai kontrak mereka di Arema selesai. Selama kontrak belum selesai, mereka masih menjadi tanggung jawab saya,” beber Andi lagi.
Uniknya, meski Andi mengatakan hak pemain adalah tanggung jawabnya, namun dalam penjelasan media officer sebelumnya, yang akan membayar pemain adalah Presiden Kehormatan Arema sekaligus Bupati Malang, Rendra Kresna. “Yang jelas pak Rendra itu kecewa dengan sikap pemain yang melanggar komitmen. Akhirnya gaji tak bisa diberikan,” terang Darmaji seperti dilansir beritajatim (8/3).
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyebutkan gaji pemain akan dibayarkan setelah uang sponsor masuk. “Setelah manajemen ketemu dengan pihak sponsor Axis, minggu depan uang sponsor siap cair senilai Rp 850 juta,” imbuhnya kemudian.
Walhasil, sampai saat ini pun belum diketahui pasti darimanakah ‘source’ dana yang akan digunakan untuk melakukan pembayaran gaji tim. Sebagai klub yang tak didanai APBD, sebenarnya Aremania mahfum dan menyadari bahwa klub kebanggaannya adalah klub yang menumpukan pemasukan melalui tiket, sponsor dan donatur. Tapi bagaimanapun juga kekecewaan suporter yang tak perlu lagi dipertanyakan loyalitasnya tersebut akhirnya kembali muncul. (onn/dbs/ale)
dari :Ongisnade.co.id

2 komentar: