Sabtu, 05 Maret 2011

Dijanjikan Gaji Segera Cair, Skuad Arema Konsen Ke Papua

Konsentrasi Singo Edan untuk melanjutkan perjuangan away ‘maut’ ke tanah Papua memang sempat terkendala problem gaji pemain. Namun, setelah ada kesepakatan ‘pay-day‘ antara pihak manajemen dan pemain, Arema pun positif berlaga di Papua. 
Rela. Skuad Arema konsen jelang laga berat ke Papua. (Foto: Ongisnade/Adu Kusumajaya)

Sempat sulit dihubungi sepanjang Jumat (4/3), media officer Arema, Sudarmadji akhirnya memberikan konfirmasi terkait kesediaan skuad Miroslav Janu untuk terus bertanding. Meski ia juga menuturkan soal gaji masih akan diupayakan.
“Manajemen akan terus berusaha untuk memenuhi hak-hak pemain, termasuk gaji yang belum kami bayarkan selama dua bulan ini. Kami berharap dalam waktu dekat ini sudah mendapatkan dana.”
Manajemen sebenarnya sudah menjanjikan akan melunasi gaji pemain sebelum Arema bertolak ke Osaka untuk berlaga di AFC Champions League. Namun, faktanya janji itu tak terealisasi.
Setibanya di Jakarta, para pemain dan ofisial yang ikut ke Jepang sesuai program manajemen langsung bertolak ke Papua dan transit di Makassar lebih dulu. Namun, kenyataannya sebagian besar pemain pilar justru kembali ke Malang sebagai ungkapan kekecewaan karena gaji mereka belum terpenuhi.
Setelah diyakinkan dan ada jaminan dari Presiden Kehormatan Arema, Rendra Kresna jika gaji mereka akan dibayarkan pada Selasa (8/3) depan, para pemain pun bersedia berangkat ke Makassar. Hal ini juga diketahui redaksi ONGISNADE dari beberapa SMS (pesan singkat) yang dikirimkan oleh pemain mengkonfirmasi soal kesediaan mereka melakoni laga lanjutan.
Para pemain yang sudah bertolak ke Makassar dan bergabung dengan tim pelatih adalah Roman Golian, Hendra Ridwan, TA Musafri, Zulkifli Syukur, dan Ahmad Amiruddin. Adapun pemain pilar lainnya, yakni Noh Alam Shah, Muhammad Ridhuan, Roman Chmelo, Benny Wahyudi, Waluyo, Sunarto, Achmad Bustomi, Esteban Guillen, Juan Revi, Achmad Kurniawan, dan Syaifuddin baru bertolak ke Makassar hari ini.
Problem finansial memang bukan barang baru bagi tim kebanggaan Aremania ini. Tercatat, beberapa kali pemogokan pemain terjadi. Contohnya, saat persiapan juara ISL 2010 ini menghadapi babak 8 besar Piala Indonesia 2010 terganggu akibat 11 pemain lokalnya tidak hadir dalam latihan yang digelar di Gajayana, Malang, Kamis 1 Juli 2010 silam. Akibat belum selesainya kompensasi kontrak yang disodorkan manajemen.
Berikutnya, usai mengelar uji coba melawan Persela Lamongan, Rabu (15/12/2010) pagi pemain Arema tak terlihat melakukan latihan. Hal ini ternyata juga akibat gaji mereka selama 3 bulan masih belum dibayarkan. Akhirnya setelah menggelar rapat tertutup, manajemen dan pemain sepakat soal ‘pay-day‘ mereka.
Yang paling terekspos dan mengagetkan publik sepak bola nasional adalah ketika sang kapten Pierre ‘Papa’ Njanka tak ikut serta Arema kala bertandang ke PSPS Pekanbaru awal Januari silam. Njanka yang diketahui berselisih dengan manajemen setelah Arema dijamu Persija di Senayan, akhirnya hengkang karena merasa manajemen tak memenuhi janji.
Publik Malang dan Aremania pun sebenarnya telah mahfum dengan situasi ini, mengingat Arema memang menumpukan pemasukan melalui penjualan tiket pertandingan dan dana dari sponsor maupun donatur. Namun, di tengah industrialisasi sepak bola moderen ini, Aremania pun berharap sudah sepatutnya pengelolaan klub secara profesional dapat terealisasi. (onn/bar)

add on : Ongisnade.net 

1 komentar: