Rabu, 30 Maret 2011

Maung Bandung Jaga Konsentrasi

Bertandang ke Kanjuruhan, Jumat (1/4) mendatang, Persib nampaknya tak mau kecolongan. Konsentrasi skuad Maung Bandung pun menjadi perhatian utama sang pelatih, Daniel Roekito


“Sikap disiplin dan konsisten itu yang sedang terus kami perbaiki supaya pemain tidak mudah kalah mental kena gertak lawan. Arema itu kan pemainnya punya fighting spirit nagus dan punya gertakan,” ujarnya Daniel sebagaimana dilansir Tempo, Selasa (29/3).
Faktor disiplin dan konsentrasi nampaknya memang jadi problem yang dicermati oleh Daniel, pasca gagalnya Cristian Gonzales dkk mempertahankan kemenangan kala meladeni Persipura (27/3).
“Satu-dua pemain saja yang tidak disiplin saat zona marking di lininya, kacau zona marking di semua lini. Jadi kami persiapkan sebaik mungkin, supaya anak-anak konsisten, disiplin, dan jangan salah saat zona marking.”
Sementara itu, Persib hampir dipastikan kehilangan dua gelandang andalan, Eka Ramdani dan Atep yang belum pulih dari cedera. Namun Persib sudah bisa lagi diperkuat pemain belakang Agung M. Pribadi yang pulih dari cedera betis.
Penyerang Shohei Matsunaga memastikan dirinya siap menggempur gawang Arema. Ia pun berjanji sekuat tenaga memperbaiki kualitas kerjasama di lini depan Persib baik dengan Airlangga, Cristian Gonzales, maupun Rahmat Afandi.
“Saya akan berusaha supaya bisa main sebaik mungkin dengan siapapun. Saya siap cetak gol dan antarkan kemenangan Persib,” tukasnya. (onn/tmp/ale)

Kamis, 17 Maret 2011

Fakhrudin Ready

Comeback-nya Fakhrudin ke skuad Singo Edan sebelumnya memang telah diungkapkan kapten tim, Noh Alam Shah Selasa (15/3) siang di mess Arema. Dan kenyataannya, si ‘smiley dancer’ memang menyatakan siap kembali demi memenuhi ‘panggilan’ hatinya

Pada lanjutan laga AFC Champions League (LCA) 2011 di Kanjuruhan, Rabu (16/3) kemarin, Fakhrudin memang nampak berada di tribun, berbaur bersama Aremania. Pria yang dikenal kocak dan ramah itu pun nampak tetap dengan trade marknya, wajah sumringah serta menebar senyum.
“Ya, saya diminta teman-teman dan Aremania untuk kembali. Latihan selanjutnya saya akan ikut latihan bersama pemain yang lainnya,” ujar pemilik nomor punggung 5 itu kemarin sore.
Seperti diketahui, pemain asal Sidoarjo itu sempat menyatakan mundur dari tim, akibat sudah merasa frustasi dengan janji manajemen yang membuatnya mengalami kesulitan untuk memenuhi tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Namun, saat mengucapkan kata mundur pun, sebenarnya Udin (sapaan akrabnya, red) masih menyiratkan kecintaannya pada Aremania dan pekerjaannya.
Dan seperti yang telah diutarakan Sang Kapten, winger enerjik yang turut membawa Arema merengkuh gelar ISL 2009/2010 tersebut mau comeback karena bujukan rekan-rekan satu timnya. Dengan demikian, Aremania tentu tak akan kehilangan seorang figur yang sudah melekat di benak mereka. (onn/ale)
by: ongisnade.co.id

Senin, 14 Maret 2011

Segera Beberkan Keputusan

Kepastian masa depan pemain Arema nampaknya akan segera terbuka jelas ke hadapan publik. Pasalnya, Noh Alam Shah dkk akan berbicara kepada pers dan Aremania soal keputusan yang diambil anak-anak Singo Edan.

Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, para pemain memang berharap manajemen mau terbuka dan mencari solusi dari permasalahan yang menggelayut. Namun karena merasa tak kunjung ada kepastian, maka para pemain pun akhirnya menggelar pertemuan internal.
Menanggapi krisis yang makin parah ini, Senin (14/03) malam, para penggawa Arema menggelar pertemuan di rumah kapten Arema, Noh Alam Shah di kawasan Istana Dieng. Dalam pertemuan tersebut hadir beberapa pemain Arema seperti Juan Revi, Purwaka Yudhi, Tommy Pranata, Leonard Tupamahu dan beberapa pemain Arema lainnya. Bahkan, M. Fakhrudin yang telah terlebih dahulu mengundurkan diri juga ikut hadir.
Sayangnya, para pemain nampak enggan membeberkan hasil pertemuan mereka. Menurut Leonard Tupamahu, hasil pertemuan ini bakal diungkap para pemain dalam pertemuan yang rencananya akan dihelat, Selasa (15/03) ini di mess Arema. “Biar kapten (kapten tim Arema, Noh Alam Shah, red) saja yang berbicara. Rencananya akan ada pertemuan di mess yang juga melibatkan Aremania,” ungkap Leo singkat. (onn/rob/ale)
by :Ongisnade.co.id

Rabu, 09 Maret 2011

Teka teki Sumber Gaji



(Arief Casper Aremania)

Kekisruhan internal di tubuh Arema memang sudah menjadi rahasia umum, apalagi kini persoalan sensitif soal telat gaji kembali menyeruak. Untuk kesekian kalinya, punggawa tim Singo Edan dihadapkan pada situasi sulit. Antara konsentrasi ke pertandingan berat di hadapan mata dan belum jelasnya nasib mereka. Yang jadi pertanyaan, dari manakah asal gaji mereka nantinya? 


Seperti diketahui, kondisi sempat memanas kala tim dikabarkan menolak berangkat ke Papua akibat tidak jelasnya pembayaran hak mereka. Namun, setelah melakukan pertemuan internal dengan pihak manajemen, anak-anak asuh Miro pun bersedia berlaga di kandang Persipura, meski akhirnya harus menelan kekalahan telak 6-1.
Kini, pemain pun kembali gundah. Janji manajemen untuk melakukan pelunasan gaji pada Selasa (8/3) kemarin meleset. Dan tentu saja hal ini menjadi sebuah ironi di tengah perjuangan Singo Edan mempertahan kan gelar serta harus berlaga di 3 event kompetisi berbeda, ISL, Piala Indonesia dan LCA 2011.
Mengetahui kondisi ini, pihak manajemen pun mengutarakan jika mereka justru mempertanyakan komitmen para pemain. “Manajemen tak bisa membayar gaji pemain untuk yang satu bulan. Karena pemain dinilai melanggar komitmen yang telah disepakati saat berada di Jepang. Pemain tidak mau langsung berangkat ke Makassar. Namun, masih pulang ke Malang. Itu salah satu alasan Manajemen Arema tak mau membayar gaji pemain. Padahal, manajemen sudah memutuskan siap membayar gaji pemain selama 1 bulan,” ujar media officer, Sudarmadji sebagaimana dilansir beritajatim (8/3).
Lain lagi dengan Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabussala yang menyatakan sudah capek dengan masalah klasik yang menerpa tim berjuluk Singo Edan tersebut. “Udahlah, gue gak mau pusing, gue udah capek. Silakan diartikan kata-kata saya. Kalau sebagai pembina sudah tidak memiliki wibawa, buat apa diterusin. Saya tidak menyerah, saya marah!” ujar pria asal Makassar itu seperti dilansir oleh jpnn (5/3).
Meski demikian, ia juga mengaku tetap bertanggungjawab mengurus masalah gaji anak-anak Singo Edan. “Rabu (9/3) sudah masuk bulan ketiga pembayaran gaji pemain. Sebagian akan diselesaikan dalam minggu depan. Intinya, kami masih berkomitmen menyelesaikan semua kewajiban kami sampai kontrak mereka di Arema selesai. Selama kontrak belum selesai, mereka masih menjadi tanggung jawab saya,” beber Andi lagi.
Uniknya, meski Andi mengatakan hak pemain adalah tanggung jawabnya, namun dalam penjelasan media officer sebelumnya, yang akan membayar pemain adalah Presiden Kehormatan Arema sekaligus Bupati Malang, Rendra Kresna. “Yang jelas pak Rendra itu kecewa dengan sikap pemain yang melanggar komitmen. Akhirnya gaji tak bisa diberikan,” terang Darmaji seperti dilansir beritajatim (8/3).
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyebutkan gaji pemain akan dibayarkan setelah uang sponsor masuk. “Setelah manajemen ketemu dengan pihak sponsor Axis, minggu depan uang sponsor siap cair senilai Rp 850 juta,” imbuhnya kemudian.
Walhasil, sampai saat ini pun belum diketahui pasti darimanakah ‘source’ dana yang akan digunakan untuk melakukan pembayaran gaji tim. Sebagai klub yang tak didanai APBD, sebenarnya Aremania mahfum dan menyadari bahwa klub kebanggaannya adalah klub yang menumpukan pemasukan melalui tiket, sponsor dan donatur. Tapi bagaimanapun juga kekecewaan suporter yang tak perlu lagi dipertanyakan loyalitasnya tersebut akhirnya kembali muncul. (onn/dbs/ale)
dari :Ongisnade.co.id

Sabtu, 05 Maret 2011

Dijanjikan Gaji Segera Cair, Skuad Arema Konsen Ke Papua

Konsentrasi Singo Edan untuk melanjutkan perjuangan away ‘maut’ ke tanah Papua memang sempat terkendala problem gaji pemain. Namun, setelah ada kesepakatan ‘pay-day‘ antara pihak manajemen dan pemain, Arema pun positif berlaga di Papua. 
Rela. Skuad Arema konsen jelang laga berat ke Papua. (Foto: Ongisnade/Adu Kusumajaya)

Sempat sulit dihubungi sepanjang Jumat (4/3), media officer Arema, Sudarmadji akhirnya memberikan konfirmasi terkait kesediaan skuad Miroslav Janu untuk terus bertanding. Meski ia juga menuturkan soal gaji masih akan diupayakan.
“Manajemen akan terus berusaha untuk memenuhi hak-hak pemain, termasuk gaji yang belum kami bayarkan selama dua bulan ini. Kami berharap dalam waktu dekat ini sudah mendapatkan dana.”
Manajemen sebenarnya sudah menjanjikan akan melunasi gaji pemain sebelum Arema bertolak ke Osaka untuk berlaga di AFC Champions League. Namun, faktanya janji itu tak terealisasi.
Setibanya di Jakarta, para pemain dan ofisial yang ikut ke Jepang sesuai program manajemen langsung bertolak ke Papua dan transit di Makassar lebih dulu. Namun, kenyataannya sebagian besar pemain pilar justru kembali ke Malang sebagai ungkapan kekecewaan karena gaji mereka belum terpenuhi.
Setelah diyakinkan dan ada jaminan dari Presiden Kehormatan Arema, Rendra Kresna jika gaji mereka akan dibayarkan pada Selasa (8/3) depan, para pemain pun bersedia berangkat ke Makassar. Hal ini juga diketahui redaksi ONGISNADE dari beberapa SMS (pesan singkat) yang dikirimkan oleh pemain mengkonfirmasi soal kesediaan mereka melakoni laga lanjutan.
Para pemain yang sudah bertolak ke Makassar dan bergabung dengan tim pelatih adalah Roman Golian, Hendra Ridwan, TA Musafri, Zulkifli Syukur, dan Ahmad Amiruddin. Adapun pemain pilar lainnya, yakni Noh Alam Shah, Muhammad Ridhuan, Roman Chmelo, Benny Wahyudi, Waluyo, Sunarto, Achmad Bustomi, Esteban Guillen, Juan Revi, Achmad Kurniawan, dan Syaifuddin baru bertolak ke Makassar hari ini.
Problem finansial memang bukan barang baru bagi tim kebanggaan Aremania ini. Tercatat, beberapa kali pemogokan pemain terjadi. Contohnya, saat persiapan juara ISL 2010 ini menghadapi babak 8 besar Piala Indonesia 2010 terganggu akibat 11 pemain lokalnya tidak hadir dalam latihan yang digelar di Gajayana, Malang, Kamis 1 Juli 2010 silam. Akibat belum selesainya kompensasi kontrak yang disodorkan manajemen.
Berikutnya, usai mengelar uji coba melawan Persela Lamongan, Rabu (15/12/2010) pagi pemain Arema tak terlihat melakukan latihan. Hal ini ternyata juga akibat gaji mereka selama 3 bulan masih belum dibayarkan. Akhirnya setelah menggelar rapat tertutup, manajemen dan pemain sepakat soal ‘pay-day‘ mereka.
Yang paling terekspos dan mengagetkan publik sepak bola nasional adalah ketika sang kapten Pierre ‘Papa’ Njanka tak ikut serta Arema kala bertandang ke PSPS Pekanbaru awal Januari silam. Njanka yang diketahui berselisih dengan manajemen setelah Arema dijamu Persija di Senayan, akhirnya hengkang karena merasa manajemen tak memenuhi janji.
Publik Malang dan Aremania pun sebenarnya telah mahfum dengan situasi ini, mengingat Arema memang menumpukan pemasukan melalui penjualan tiket pertandingan dan dana dari sponsor maupun donatur. Namun, di tengah industrialisasi sepak bola moderen ini, Aremania pun berharap sudah sepatutnya pengelolaan klub secara profesional dapat terealisasi. (onn/bar)

add on : Ongisnade.net